Mengingatkan Orang Jepang Harus Hati-Hati
Pernah gak, kita ke temen atau orang yang kita kenal
dekat bilang gini, “besok ingetin saya ya, buat bawa buku yang pengen kamu
pinjem” atau “ntar malem tolong sms-in aku biar gak lupa”. Nah, kira-kira orang
Jepang suka gitu juga gak ya biar mereka inget sama apa yang harus dibawa buat
orang lain?
Sedikit pengalaman pribadi, pernah dulu pinjem buku ke
dosen orang Jepang. Masih cukup muda usianya. Terus pas ketemu beliau di kampus
malam-malam, “Sensei, maaf, buku yang ingin saya pinjam ada?”. Beliau menjawab,
“wah, lupa, ada di kantor sih”. Gak enak kalau minta beliau buat kembali ke
kantor supaya mengambil buku yang ingin saya pinjam. Maklum gak enakan
orangnya. Akhirnya bilang, “Bukunya besok juga tidak apa-apa sensei”. Beliau
menjawab, “Oke, kalau gitu”. Malam telah larut, terpikir supaya beliau besok
gak lupa sama buku itu. Saya coba kirim sms ke beliau dengan bahasa Jepang yang
artinya “Sensei, selamat malam. Jangan lupa membawa buku yang ingin saya pinjam
besok”. Jawaban beliau di sms gak keliatan gimana. Ternyata, beberapa bulan
kemudian beliau bilang kalau sms itu gak proper.
Waw, menghujam hati.
img source : http://dj8miipjn3ds2.cloudfront.net |
Ternyata cara mengingatkan orang Jepang agar membawa
sesuatu untuk kita berbeda dengan orang Indonesia. Kalau kita kan sering banget
bilang, “eh, ntar ingetin aku ya buat nelepon si A”, “Eh, biar aku gak lupa,
tolong ingetin aku pake WA atau Line, ya”, dll. Nah, ternyata orang Jepang
nyaris gak ada kebiasaan kaya gitu.
Ada hasil penelitian dosen Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta (UMY) yang membahas perbandingan ungkapan mengingatkan bahasa
Indonesia dan bahasa Jepang. Penelitian dilakukan di Indonesia dan di Jepang
dengan cara melakukan role play dengan
tema meminjam buku. Setiap responden berpasangan dan memainkan peran sebagai
atasan, bawahan, atau rekan kerja. Dialog berisi bahwa pembicara meminjam buku
ke lawan bicaranya dan meminta memperagakan bagaimana caranya yang dipinjami
buku agar tidak lupa.
img source : https://s.eximg.jp |
Dari hasil penelitian tersebut, diketahui bahwa semua
responden orang Jepang gak ada yang bilang, “Tolong ingatkan saya supaya besok
membawa bukunya” atau “tolong kirimi saya email supaya saya tidak lupa”. Ada
lagi yang berbeda, orang Jepang cenderung lebih berinisiatif buat membawakan
buku yang diminta oleh atasan, bawahan, atau rekan kerjanya. Jadi yang
dipinjami bisa-bisa didatangi oleh yang meminjamkan buku.
Dari beberapa orang Jepang yang saya wawancarai ternyata
memang benar di Jepang gak ada kebiasaan minta diingatkan kalau diminta untuk
meminjamkan sesuatu. Orang Jepang cenderung mengingat dengan baik atau mencatat
yang harus dilakukan. Tapi memang ada juga orang Jepang yang minta diingatkan
seperti orang kita yang ingin diingatkan via SMS, WA, Line, atau media sosial lainnya.
Tapi gak banyak.
Jadi, kesimpulannya gimana? Kalau kita pinjam sesuatu ke
orang Jepang, percayalah bahwa mereka cenderung ingat dan berusaha untuk
membawa barang yang akan dipinjamkan. Kalau kita minta bantuan kepada mereka
dan jawaban mereka “oke”, maka percayalah bahwa mereka akan menepati janji.
Jadi, gak perlu khawatir. Tapi kalau pas ketemu dan dia lupa, diingatkan saja
secara langsung (bertatap muka) dan berikan kepercayaan bahwa kali ini dia
tidak akan lupa.
Nah, jadi memang kelihatan banget ya, kalau kita (orang Indonesia) yang meminjamkan barang inginnya untuk diingatkan. Mungkin supaya yang meminjam lebih proaktif karena dia yang butuh. Ditambah orang Indonesia banyak yang gak punya kebiasaan mencatat pesan temannya dalam hal peminjaman sesuatu.
Nah, jadi memang kelihatan banget ya, kalau kita (orang Indonesia) yang meminjamkan barang inginnya untuk diingatkan. Mungkin supaya yang meminjam lebih proaktif karena dia yang butuh. Ditambah orang Indonesia banyak yang gak punya kebiasaan mencatat pesan temannya dalam hal peminjaman sesuatu.
img source : https://rr.img.naver.jp |
Pelajaran yang bisa diambil dari orang Jepang dalam hal
mengingatkan, tampaknya kita memang harus lebih meningkatkan daya ingat supaya
gak minta orang lain mengingatkan kita. Tapi, kalau kita yang meminjamkan lupa
dan yang meminjam lupa mengingatkan, wah, bisa kacau jadinya. Supaya lebih
enak, yang meminjamkan sesuatu membuat catatan supaya gak lupa. Memang sih
akhirnya yang meminjamkan lebih banyak effort-nya.
Tapi ya gak apa-apa. Makin besar bantuan kita untuk orang lain pasti bantuan
Tuhan untuk kita pun makin besar. Aamiin.
img source : http://www.samsung.com |
Bagi yang gak suka membuat catatan, sekarang ini sudah
ada WA, Line, dll. Jadi pinjam-meminjam bisa pakai media itu. Kalau lupa, bisa
baca lagi message yang tersimpan di
situ. Tapi kalau isi WA atau Linenya ketumpuk sama pesan lain, gosip, isi
curhatan, hmmm tambah pelik juga ya. Hahaha. Tapi, membiasakan hal baik seperti
mencatat itu bermanfaat loh! Sekarang kan gak perlu lagi pakai media kertas dan
alat tulis. Smartphone kita juga
sudah ada fitur note yang sama
fungsinya untuk mencatat! Jadi mulailah mencatat!
cover img source : http://www.newsbase.co.jp/
No comments: