Pakai Wa atau Ga?
Konsultasi Tata Bahasa
| |
Sonda Sanjaya, S.S., M.Pd.
| |
Dosen Pendidikan Bahasa Jepang di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
|
Tanya :
Konnichiwa
Nama saya Faisal Abdillah Zain.
Saya ingin bertanya, apa perbedaan partikel “Wa” dan “Ga”?
Mohon Penjelasannya.
Yoroshiku onegaishimasu.
Jawab :
Faisal San, konnichiwa.
Terima kasih atas pertanyaannya yang sangat bagus. Joshi (partikel) wa dan ga memang terlihat sederhana namun masih cukup banyak yang salah menggunakannya. Pada suatu konteks seharusnya kita menggunakan partikel wa, tapi partikel ga yang digunakan, dan sebaliknya. Penggunaan partikel wa dan ga cukup banyak dikaji dan sebenarnya membutuhkan penjelasan yang sangat panjang. Namun, pada kesempatan ini akan saya jelaskan bagian yang sangat mendasar saja.
1. wa dan ga sebagai subjek
a. 私は学生です。
watashi wa gakusei desu.
'Saya adalah pelajar.'
b. 私が学生です。
watashi ga gakusei desu.
'Sayalah pelajar.'
Pada contoh kalimat di atas baik wa dan ga keduanya menunjukkan subjek. Lantas, apa perbedaannya? Pada kalimat a. watashi 'saya' menjelaskan bahwa dirinya berpredikat sebagai gakusei 'pelajar', sedangkan pada kalimat b. menjelaskan bahwa di antara sekian banyak orang watashi 'saya' lah yang pelajar bukan orang lain.
2. wa dan ga pada kata kerja arimasu dan imasu
Wa dan ga bisa digunakan pada kata kerja arimasu dan imasu. Mari kita lihat contoh di bawah ini!
a. 父は車がありません。
chichi wa kuruma ga arimasen.
'Ayah (saya) tidak memiliki mobil.'
b. 父は車はありません。
chichi wa kuruma wa arimasen.
'Ayah (saya) tidak memiliki mobil.'
Jika kita melihat kedua contoh kalimat di atas sepertinya tidak ada perbedaan. Sebenarnya, ada makna yang berbeda saat kita menggunakan partikel wa dan ga pada kalimat di atas. Partikel ga di atas menunjukkan objek yang dimiliki chichi 'ayah' yaitu, kuruma 'mobil' dan tidak menjelaskan objek lainnya selain kuruma. Sedangkan pada kalimat yang menggunakan partikel wa, memiliki makna bahwa chichi sebagai subjek tidak memiliki kuruma 'mobil' tapi mungkin memiliki kendaraan jenis lainnya seperti motor atau sepeda. Jadi, bisa dikatakan bahwa wa pada kalimat b. memiliki arti yang sama dengan kata kalau pada bahasa Indonesia. Sehingga bisa diterjemahkan seperti di bawah ini.
b2. 父は車はありません。
chichi wa kuruma wa arimasen.
'Kalau mobil, ayah (saya) tidak punya.'
3. Wa sebagai subjek secara general dan ga sebagai bagian dari subjek (topik)
Ini nampaknya seperti rumit tapi sebetulnya bisa kita pahami jika kita melihat contoh kalimat di bawah ini.
a. インドネシアは人口が多いです。
indoneshia wa jinkou ga ooi desu.
'Penduduk Indonesia banyak.'
b. あの大学は施設がいいです。
ano daigaku wa shisetsu ga ii desu.
'Fasilitas perguruan tinggi itu bagus.'
c. 田中さんは歌が上手です。
tanaka san wa uta ga jouzu desu.
'Sdr. Tanaka pandai bernyanyi.'
Kata indoneshia 'Indonesia' pada a. merupakan subjek general sedangkan jinkou 'penduduk' adalah bagian dari subjek (topik). Dari sekian banyak aspek tentang Indonesia, hanya penduduk yang dijelaskan pada kalimat tersebut. Sama halnya dengan kalimat b. yang menunjukkan ano daigaku 'perguruan tinggi itu' sebagai subjek general dan shisetsu 'fasilitas' bagian dari perguruan tinggi yang dijelaskan. Begitu pula dengan uta 'lagu' atau 'nyanyian' pada kalimat c. menunjukkan bagian yang dijelaskan pada tanaka san. Untuk mempermudah pemahaman, mari kita perhatikan terjemahan lainnya pada ketiga contoh kalimat di atas.
a2. インドネシアは人口が多いです。
indoneshia wa jinkou ga ooi desu.
'Indonesia, penduduknya banyak.'
b2. あの大学は施設がいいです。
ano daigaku wa shisetsu ga ii desu.
'Perguruan tinggi itu, fasilitasnya bagus.'
c2. 田中さんは歌が上手です。
tanaka san wa uta ga jouzu desu.
'Sdr. Tanaka, bernyanyinya pandai.'
Simpulan:
- Baik wa dan ga, keduanya bisa berfungsi sebagai penunjuk subjek tapi ga mempertegas bahwa subjek itu yang memiliki suatu predikat yang disebutkan. Dengan kata lain ga befungsi sama dengan 'lah' dalam bahasa Indonesia.
- Wa dan ga bisa berfungsi sebagai objek jika digunakan pada kata arimasu dan imasu. Namun wa memiliki fungsi 'kalau' pada bahasa Indonesia yang menunjukkan bahwa jika benda tersebut tidak ada maka benda lain yang semacam itu ada, atau sebaliknya.
- Ga memiliki arti yang sama dengan 'nya' dalam bahasa Indonesia yaitu menjelaskan bagian dari subjek atau topik suatu kalimat.
Semoga jawaban ini sedikitnya memberikan pencerahan kepada Faisal San untuk menentukan kapan partikel wa dan ga harus digunakan.
諦めないで日本語を勉強しつけましょう。
akiramenaide nihongo o benkyou shimashou.
No comments: