Bonenkai (忘年会) dan Shinnenkai (新年会)

source : http://jpninfo.com/
Tahun baru gak lama lagi akan datang dan saatnya kita menetapkan resolusi di tahun yang akan datang. Tapi sebelum memikirkan apa resolusi kita, kira-kira pencapaian kita di tahun ini sudah sampai mana dan apakah banyak yang tercapai atau jangan-jangan masih banyak yang belum? Hmm…, kayaknya perlu butuh keseriusan nih buat mengukur pencapaian kita tahun ini. Daripada terlalu serius buat mikirin itu, mending kita bahas apa kebiasaan orang Jepang menjelang akhir tahun dan awal tahun.


Sebelum tahun baru dimulai, biasanya Desember di waktu yang gak ditetapkan, banyak perusahaan Jepang atau masyarakat Jepang melakukan kegiatan yang disebut bonenkai (忘年会) ‘pesta akhir tahun’. Kalau dilihat kanjinya, kata bonenkai terdiri dari 忘 yang berarti ‘lupa’ atau ‘melupakan’, 年 yang berarti ‘tahun’, dan 会 yang berarti ‘pertemuan’ atau ‘pesta’. Secara literal bisa diterjemahkan ‘Pesta melupakan tahun yang akan dilewati’ tapi maksudnya adalah pesta yang dilakukan untuk melupakan jerih payah, kerja keras selama setahun demi mengejar pencapaian dan mencapai target. Setelah berjuang dan bekerja keras, tentunya perlu momen yang pas buat melupakan sejenak rasa lelah dan letih dengan menikmati waktu untuk merayakan keberhasilan atas usaha atau menikmati waktu untuk menghilangkan rasa jemu sebelum tahun baru dimulai.


Pengalaman dulu waktu di Jepang, menjadi seorang part timer di hotel cukup banyak memperoleh kesan dan kenangan yang indah (bukan kenangan bersama mantan, ya). Hotel tempat part time atau arubaito dulu dipenuhi oleh para pelajar dari luar Jepang. Saat hotel mengadakan bonenkai, part timer pun diajak untuk mengikutinya. Tidak ada ketentuan kapan bonenkai harus diselenggarakan. Pastinya, bonenkai dirayakan saat Desember dan menjelang akhir tahun. Bisa saja di minggu kedua atau ketiga Desember. Waktu itu pun bonenkai diselenggarakan di minggu ketiga Desember.

Banyak bentuk acara bonenkai dimulai jamuan makan malam, minum-minuman keras, atau ada acara musik. Minuman keras gak bisa saya nikmati karena gak boleh dang a baik buat kesehatan. Heu heu…. Di acara bonenkai, sangat terasa kebersamaan di antara orang-orang yang bekerja di tempat yang sama tanpa melihat posisi atau kedudukan pekerjaan. Jadi, dengan orang selevel manajer bahkan direktur pun bisa lebih akrab dari biasanya tanpa harus berkomunikasi dengan kaku (bureiko). Tapi, kesantunan berbahasa tetap harus dijaga. Dengan keseruan acara bonenkai, rasa lelah selama bekerja di sana cukup hilang seketika dan terasa sekali bahwa dapat bekerja di sana meskipun hanya sebagai part timer adalah hal yang patut disyukuri. Bisa bekerja di lingkungan yang pas untuk mempraktekkan bahasa Jepang juga menambah teman orang asing, plus bisa berinteraksi dengan orang Jepang yang sangat mendukung dan akomodatif.

source : http://markan.jp/

Jika
bonenkai dilakukan menjelang tahun baru, maka ada satu perayaan lagi yang dilakukan setelah tahun baru datang, yaitu shinnenkai (新年会) ‘pesta tahun baru’. Shinnenkai gak harus dilakukan pada 1 Januari tapi dilakukan di bulan pertama tahun baru. Pada shinnenkai ini, biasanya perusahaan melakukan acara yang mirip atau sama dengan bonenkai. Jika bonenkai melupakan rasa letih dan lelah karena kerja keras selama bekerja setahun, maka shinnenkai ada untuk memulai semangat baru untuk bekerja lebih baik dari tahun sebelumnya. Pada shinnenkai pun biasanya perusahaan menyampaikan kebijakan atau ketetapan baru.


Kalau bonenkai bisa menikmati jamuan makan malam, minuman segar, dan hiburan, hotel tempat dulu part time tidak melakukan shinnenkai seperti bonenkai. Waktu itu direktur mengundang berkumpul di hall dan menyampaikan pidato mengenai arahan dan harapan di tahun baru saja. Makanannya kalau gak salah cuma snack. Tapi itu juga sudah cukup. Harus banyak bersyukur memang. Heu heu….

Kalau melihat kebiasaan yang dilakukan orang Jepang seperti bonenkai dan shinnenkai, tampaknya esensi dari kedua acara itu bisa kita ambil. Rasa lelah atas kerja keras itu harus dilupakan dan dibuang supaya terhindar dari ketegangan atau stress. Jadi untuk menghadapi tahun baru dan tantangan baru, kita sudah mempersiapkannya dengan semangat baru dan target baru.

No comments:

Powered by Blogger.